Mahasiswa Sempat Mendapat Perkataan Kasar Dari Dosen

Mahasiswa Teknik Sipil itu termasuk mengaku mendapat perkataan kasar berasal dari oknum dosen HH. Padahal menurutnya, HH tidak menyadari permasalahan yang berlangsung pada dirinya dan OB kampus.

“Baru dia bilangi kau kurang ajar paksa minta kunci, padahal dia tidak menyadari asal awalnya aku bagaimana minta kunci. Intinya tidak ada ini permasalahan ku sama ini oknum dosen,” bebernya.

Selanjutnya, oknum dosen selanjutnya lantas menyeretnya menuju ruang jurusan. Menurut WS, saat kejadian sejumlah mahasiswa dan dosen ikut menyaksikan aksi HH.

“Terus dia kasi tunduk mi, dia seret ka itu berasal dari ruangan sambil dia tarik kera bajuku naik ke atas, seperti anak kucing dia perlakukan ka seperti itu,” sebutnya.

“Baru dia lakukan itu terang-terangan di hadapan banyak mahasiswa, baru di situ ada rekan kelas ku yang menyaksikan ki, baru dia seret ka berasal dari situ ruangan OB hingga ke ruangan jurusan,” lanjutnya.

Setelah tiba di ruang jurusan, WS mengatakan oknum dosen HH kembali teriak-teriak melacak ketua dan sekretaris jurusan. HH menghendaki WS di-drop out (DO) berasal dari universitas lantaran dituding memaksa menghendaki kunci ruangan.

“Setelah itu hingga di ruangan jurusan dia cari-cari ketua jurusan sama sekretaris jurusan dia teriak-teriak dia bilang DO-kan anak ini gara-gara paksa-paksa minta kunci. Padahal kewajiban ku di sini sebagai ketua kelas, udah kewajiban ku untuk melacak ruangan. Dari semeter satu begitu hanyalah ini ji kenapa hingga begitu sekali dosen dan dia mau DO-kan saya,” terangnya.

Mahasiswa PNUP Makassar Diduga Dianiaya Dosen, Korban Ngaku Dicekik-Diseret

Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) inisial WS dianggap menjadi korban penganiayaan oknum dosen inisial HH di kampus. Korban mengaku dicekik hingga diseret oleh HH.
“Iya aku selaku korban,” kata WS saat dikonfirmasi rutankendari.com, Selasa (27/6/2023).

WS menjelaskan penganiayaan berlangsung ketika dirinya hendak meminjam sebuah ruangan di Laboratorium Sipil untuk melangsungkan perkuliahan terhadap Kamis (22/6) lebih kurang pukul 14.00 Wita. Ia sempat terlibat kesalahpahaman bersama seorang office boy (OB) universitas sebagai penanggungjawab kunci ruangan lantaran diakui berbohong udah mengkonfirmasi ke mahasiswa yang udah terjadwal memanfaatkan ruangan tersebut.

“Dia marah-marah mi termasuk yang berasal dari OB segera dia bilang minta kembali telepon, dia suruh aku telepon, aku bilang iya pak menanti aku telepon,” ujarnya.

“Pas aku telephone datang oknum dosen selanjutnya marah-marah, teriak-teriak, segera cengkram leherku berasal dari belakang. Pokoknya dia hingga buat aku menunduk sambil dia tarik kera bajuku naik ke atas,” sambungnya.